Amalan yang Setara dengan 100 Orang yang Mati Syahid |
“Barangsiapa yang berpegang pada sunnahku ketika kerusakan ummatku, maka baginya pahala 100 orang yang mati syahid”
Dari Ibnu Abbas ra. bahwa Nabi SAW yang berkata: “Barangsiapa yang berpegang dengan sunnahku, ketika merata kerusakan pada ummatku, maka baginya pahala seratus orang yang mati syahid“. (Riwayat Baihaqi)
Hanya dengan mengamalkan satu Sunnah Rasulullah SAW, sudah dapat menyamai 100 pahala mati syahid.
Di setiap waktu dalam hari-hari di kehidupan dunia ini kita selalu ditunggu oleh kemuliaan pahala 100 orang mati syahid, apakah hal itu akan kita lewatkan begitu saja bahkan kita tukar dengan dosa dan kehinaan. Sungguh pahala yang agung ini jauh lebih utama dari sekedar chatting, bermain dengan handphone, atau browsing di internet dengan membuka situs-situs porno yang akan membutakan mata kelak di hari kiamat, dan tidak akan memandang Allah subhanahu wata’ala dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam, sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala:
“Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”.(QS.Thaaha : 124)
Berikut ini adalah beberapa contoh sunnah nabi yang sering ditinggalkan. Hendaknya kita selalu menjaga tujuh sunnah Nabi setiap hari. Ketujuh sunnah Nabi SAW itu adalah:
Pertama: Shalat tahajjud, Semua rasul, Nabi, kekasih Allah (auliya”) dan para ulama salaf tidak meninggalkan shalat tahajud. Ini merupakan ciri orang saleh dan ikhlas. Dalam rangkai sahabat Ali Bin Thalib menyatakan bahwa, salah satu dari obatnya hati adalah shalat malam dan tahajud. Dan Allah S.W.T berfirman :
“Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah mudahan Tuhan Mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji” (QS Al-Israa’:79)
Kedua: Membaca Al-Quran dengan Terjemahannya, Al-Quran merupakan petunjuk dan sumber mata kehidupan. Al Qur’an merupakan pedoman muslim untuk hidup dan menjalani kehidupan. Maka membaca atau tadarus Al-Quran itu penting sekali, kita tidak hanya disuruh membaca, tetapi juga memahami dan menghayati artinya serta dilanjutkan dengan mengamalkan ajaran-ajaran yang terkandung di dalamnya.
Ketiga: Memakmurkan masjid/shalat subuh di mesjid. Masjid adalah rumah nya Allah. Mesjid adalah sebuah tempat suci bagi orang-orang yang senantiasa mensucikan dirinya secara lahir maupun batin. Masjid merupakan tempat untuk menggembleng pengalaman-pengalaman ruhani/spiritual, mengokokohkan iman dan tauhid. Masjid juga sebagai tempat tinggal landas bagi mi’rajnya orang-orang beriman. Dalam artian ini, masjid sebagai tempat menginternalisasikan nilai-nilai Ilahiyah ke dalam dirinya sebagai modal utama dalam kehidupan, baik secara individu, dalam lingkup rumah tangga, masyarkat dan bangsa bahkan dalam lingkup dunia global.
Keempat: Shalat Dhuha, Salah satu rahasia Shalat dhuha adalah karena Shalat Dhuha adalah sedekah. Shalat dhuha adalah ibadah sunnah yang senantiasa dilakukan Rasullah Saw.
Setiap amal ibadah yang diperintahkan ataupun dianjurkan Allah dan Rasul- Nya pasti ada rahasia yang tersembunyi di dalamnya. Memang kadang kemampuan akal kita tak dapat menjangkau/memahaminya. Tapi yang pasti semuanya itu adalah demi kemasalahatan dan kemanfaatan kita, manusia. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Setiap persendian manusia diwajibkan untuk bersedakah setiap harinya mulai matahari terbit. Memisahkan (menyelesaikan perkara) antara dua orang (yang berselisih) adalah sedekah. Menolong seseorang naik ke atas kendaraannya atau mengangkat barang-barangnya ke atas kendaraannya adalah sedekah. Berkata yang baik juga termasuk sedekah. Begitu pula setiap langkah berjalan untuk menunaikan shalat adalah sedekah. Serta menyingkirkan suatu rintangan dari jalan adalah shadaqah”. [HR. Bukhari dan Muslim]
Orang-orang salafush-shaleh pernah bilang “jika kalian menginginkan kebahagiaan di dunia dan akherat kelak, maka lakukan shalat dhuha”
Kelima: Bersedekah. Allah menyukai orang yang suka bersedekah, dan malaikat Allah selalu mendoakan kepada orang yang bersedekah setiap hari. Seorang sudah bisa disebut mukmin yang sebenarnya, jika sudah bersedekah. Carilah rizki dengan sedekah. Demikian juga bertaubatlah dengan bersedekah, jika kita sakit juga hendaknya bersedekah. Banyak sekali ayat-ayat Al-Quran yang menegaskan dan memerintahkan akan hal ini. bersedekah merupakan tolok ukur dan ciri dari orang-orang yang beriman, shaleh dan bertakwa.
Keenam: Menjaga wudhu terus menerus kerana Allah menyayangi hamba yang berwudhu. Nabi saw, senantiasa dalam keadaan wudhu, baik dalam waktu dan keadaan apapun. Jangan tinggalkan wudhu. Kalau batal, berwudhulah kembali. Hal itu merupakan kebutuhan kita sendiri dalam rangka untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. Kalau kita selalu berwudhu insya Allah akan selamat dari ikatan dan kegenitan dunia dan terjaga dari hal-hal yang kotor (kotoran yang bersifat maupun ruhani). Selanjutnya kita terjaga dari hal-hal yang tidak bermanfaat dan dari perbuatan-perbuatan dosa dan tercela. Karena wudhu merupakan proses pembersihan badan kita secara silmutan dilanjutkan dalam rangka untuk pembersihan fitrah dan hati atau rohani kita
Ketujuh: Amalkan istighfar setiap saat. Dengan istighfar masalah yang terjadi kerana dosa kita akan dijauhkan oleh Allah. istighfar setiap saat dan dalam segala aktivitas apapun diperintahkan beristighfar. Ketika kita mau tidur, mau makan dalam melakukan suatu pekerjaan, di jalan, di mobil dan di manapun hendaknya selalu dalam keadaan beristiqfar. Orang yang kuat istighfarnya, maka insting dan kecenderungan rahmatnya (berguna dan bisa membahagiakan orang lain atau bahkan makhluk lain) sangat kuat sekali. Ia pun juga menjadi penuh dengan keutamaan-utamaan, doanya mustajab dan firasatnya tajam (mampu berpikir positif dan menerawang ke depan/berpikir visioner).
Bila kita mampu menjaga dan melakukan “tujuh sunnah Rasullullah saw”. Ini, maka Insya Allah akan muncul pada dirinya sifat-sifat terpuji. Bicaranya dakwah, diamnya zikir, nafasnya tasbih, matanya memancar cahaya rahmat. Kemudian dengan menegakkan Tujuh Sunnah Nabi saw, maka insya Allah kita akan menjadi hamba Allah yang saleh. Yaitu yang memiliki ciri-ciri :
Pertama, dia cinta pada Allah dan sangat taat pada- Nya.
Kedua, biasanya sayang kepada sesama manusia. Selalu berbuat baik dan kesenangannya adalah berbuat baik.
Ketiga dia asyik memperbaiki dirinya secara terus-menerus tanpa hentinya dalam hidupnya. [ ]
Sumber : majelisrasulullah, naurafariha, akhwatmuslimah
No comments:
Post a Comment